Menganalisis Karya Seni di Pekan Budaya Nasional
Nama: Rosita Npm: 20224650065
Kelas: R3I
Mata Kuliah: Filsafat Seni
Dosen: Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami M,Sn
Menganalisis 5 Hasil Karya Pada Acara “Pekan Budaya Nasional” di Galeri Nasional.
1. Kampung
Siti Ruliyanti
Karya lukis pada gambar diatas merupakan karya dari seorang seniman yang bernama Siti Ruliyanti. Dengan tema lukisan "kampung" ini ia buat pada tahun 1957. Untuk proses pembuatan dari lukisan diatas dibuat dengan cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 86x95cm. Lukisan ini juga merupakan koleksi dari museum seni rupa dan keramik.
Lukisan kampung ini menggambarkan tentang kondisi dan situasi pada perkampungan di desa yang sering kita temui, seperti banyak orang yang sedang bersapa antara yang satu dengan yang lainnya dan didukung dengan gambar gambar pohon serta becak yang mendukung suasana layaknya di suatu kampung di perdesaan. Selain itu juga baju kebaya ataupun baju keseharian masyarakat disana yang makin menjadi faktor pendukung suasana perkampungan tersebut.
Aliran seni pada lukisan diatas termasuk ke dalam aliran seni "realisme". Yang dimana aliran seni tersebut menunjukkan suatu peristitwa sehari-hari perkampungan di pedesaan tanpa adanya drama atau dipilih keadaan saat tenang dan indah saja. Selain itu juga beberapa faktor pendukung juga menjadi penentu bahwa aliran seni yang terdapat pada lukisan tersebut merupakan aliran seni realisme.
Dilihat berdasarkan teori mimesis, lukisan pada gambar diatas dengan tema "kampung' yang dibuat oleh "Siti Ruliyanti" ini merupakan representasi dari sebuah perkampungan di suatu pedesaan pada kehidupan nyata. Dapat kita jumpai langsung pada kehidupan sehari-hari di daerah pedesaan. Terdapat pohon pisang yang menjulang timggi, selain itu juga terdapat beberapa ibu-ibu yang sedang berjalan sembari bercengkrama dan ada juga bapak bapak yang sedang berada di samping becak miliknya. Selain itu juga baju yang mereka gunakan ialah baju kebaya yang biasanya di daerah perkampungan sana masih banyak masyarakat yang menggunakan baju kebaya untuk baju sehari-harinya dan juga kain sebagai ciri khas utamanya.
Dilihat berdasarkan teori significant form, lukisan ini diberi warna warna yang cerah sebagai warna utama, tetapi juga terdapat warna warna gelap sebagai warna pendukung yang saling menyatu padu membuat lukisan diatas menjadi suatu karya yang padu serta terdapat pula keseimbangan warna. Selain itu juga, pada lukisan tersebut terdapat banyak unsur seperti titik, garis, dan bentuk yang dapat kita lihat.
2. Pasar Burung
Siti Ruliyanti
Karya lukis pada gambar diatas merupakan karya dari seorang seniman yang bernama Siti Ruliyanti. Dengan tema lukisan "Pasar Burung" ini ia buat pada tahun 1965. Untuk proses pembuatan dari lukisan diatas dibuat dengan cat minyak air di atas kanvas dengan ukuran 62 x 92 cm. Lukisan ini juga merupakan koleksi dari Galeri Nasional Indonesia.
Lukisan pasar burung ini menggambarkan tentang kondisi dan situasi pada suatu pasar burung yang mungkin banyak kita temui di sekeliling kita, terdapat beberapa hewan seperti ayam dan juga burung yang dikandangi yang juga menentukan serta menunjukan bahwa lukisan tersebut merupakan pasar burung.
Aliran seni pada lukisan diatas termasuk kedalam aliran seni "realisme". Yang dimana pada aliran seni ini menunjukkan tentang suatu peristiwa ataupun kejadian yang sering terjadi di pasar burung selain itu juga pada lukisan tersebut menunjukkan suatu keadaan yang sangat tenang dan nyaman. Selain itu juga terdapat beberapa faktor yang menjadi pendukung bahwa lukisan diatas merupaka aliran seni dari realisme.
Dilihat berdasarkan teori mimesis, lukian pada gambar diatas dengan tema "pasar burung" yang dibuat oleh "Siti Ruliyanti" ini merupakan suatu reprentasi dari sebuah pasar burung pada kehidupan nyata. Dapat kita jumpai secara langsung pasar burung disekitar kita yang mungkin bisa dibilang sama persis seperti pada lukisan tersebut. Mengapa bisa dibilang dengan sebutan pasar burung? Dikarenakan pada lukisan tersebut terdapat berbagai macam hewan aves, yaitu: ayam, angsa, dan juga burung yang dikandangi di kandangnya masing-masing. Yang merupakan sebagai faktor utama dari lukisan ini dengan tema pasar burung tersebut.
Dilihat berdasarkan teori significant form perpaduan warna yang ada pada lukisan tersebut adalah warna yang sangat kontras, tidak terlalu mencolok ataupun cerah dan juga tidak terlalu gelap. Untuk keseimbangan warna pun juga sudah terlihat pada lukisan tersebut. Di dalam lukisan ini juga terdapat banyak banyak unsur seperti garis, titik dan juga bentuk yang dapat kita lihat.
3. Ngaben
Kustiyah
Karya lukis pada gambar diatas merupakan karya dari seorang seniman gang bernama Kustiyah. Dengan tema lukisan "ngaben" ini dibuat pada tahun 1968. Untuk proses pembuatan dari lukisan diatas dibuat dengan cat minyak diatas kanvas dengan ukuran 81x60,5cm. Lukisan ini juga merupakan salah satu Koleksi Griya Seni Hj. Kustiyah Edhi Sunarso.
Lukisan ngaben ini menggambarkan tentang situasi dan kondisi dari suatu acara adat yang ada dibali yaitu ngaben yang artinya prosesi upacara pembakaran jenazah oleh masyarakat Hindu di Bali. Biasanya seseorang yang telah meninggal akan dilakukan upacara ngaben ini, walaupun tidak semua tetapi sebagian besar warga bali yang beragama hindu menerapkan upacara ini sebagai upacara adat mereka.
Aliran seni pada lukisan diatas ini termasuk kedalam aliran seni "realisme". Yang dimana aliran seni tersebut menunjukkan suatu perstitiwa sehari-hari yang sering kita temui di daerah Bali. Selain itu juga lukisan ini menggambarkan suatu kehidupan yang nyata dan tanpa adanya drama pada lukisan tersebut serta dengan objek yang sangat tenang dan indah. Selain itu juga beberapa faktor pendukung menjadi penentu bahwa aliran seni yang terdapat pada lukisan tersebut merupakan aliran seni realisme.
Dilihat berdasarkan teori mimesis, lukisan pada gambar diatas dengan tema "Ngaben" yang dibuat oleh "Kustiyah" ini merupakan representasi dari sebuah upacara adat agama Hindu yang ada di Bali. Dapat kita jumpai langsung pada kehidupan sehari-hari di daerah Bali. Terdapat banyak pohon-pohon menjulang tinggi ditempat proses pengabenan tersebut. Selain itu juga ada lembu kayu pada lukisan tersebut yang dipercayai sebagai wahananya Dewa Siwa. Selain itu juga terdapat Hade sebagai salah satu sarana dalam upacara pengabenan sebagai tempat menaruh jenazah. Terlihat beberapa masyarakat yang juga ada disekitar tempat tersebut. Serta beberapa faktor lainnya yang menjadi pendukung lukisan tersebut dengan tema ngaben.
Dilihat berdasarkan teori significant form, lukisan ini diberi warna warna yang sedikit gelap yang juga sebagai penanda bahwa sedang berkabut ataupun berduka. Selain itu penyatuan warna yang padu dan seimbang menjadikan lukisan tersebut sangat menarik. Di dalam lukisan tersebut juga terdapat banyak unsur seperti titik, garis, dan bentuk yang dapat kita lihat langsung.
4. Anakku Ira
Kusiyah (1935-2012)
Karya lukis pada gambar diatas merupakan karya dari seorang seniman yang bernama Kusiyah. Dengan tema lukisan "Anakku Ira" ini ia buat pada tahun 1969. Untuk proses pembuatan dari lukisan diatas dibuat dengan cat minyak diatas kanvas dengan ukuran 86x96,5cm. Lukisan ini juga merupakan Koleksi Griya Seni Hj. Kustiyah Edhi Sunarso.
Lukisan Anakku Ira ini menggambarkan tentang seorang gadis kecil yang sangat cantik dan imut. Gadis tersebut terlihat seperti sedang murung. Dengan pemandangan di belakangnya menggambarkan bahwa gadis tersebut berada diluar ruangan atau bisa dibilang di daerah kebun ataupun perbukitan kecil.
Aliran seni pada lukisan diatas termasuk kedalam aliran seni "Romantisisme". Yang dimana aliran seni tersebut menunjukkan suatu objek utama yaitu seorang gadis dengan rambut sedikit bondol. Selain itu juga disebut sebagai aliran seni romantisisme karena pemandangan yang terdapat dibelakang gadis tersebut mengungkapkan tentang keindahan.
Dilihat berdasarkan teori mimesis, lukisan pada gambar diatas dengan tema "Anakku Ira" yang dibuat oleh "Kustiyah" ini merupakan reprentasi dari sebuah gadis kecil yang sangat imut. Mungkin saja Ira ini ialah anak dari pembuat karya lukisan tersebut yaitu Kusriyah. Pada lukisan diatas dapat kita lihat seorang gadis dengan rambut bondol dan baju dress orange putih yang sedang duduk dengan pemandangan belakangnya pepohonan salah satunya yaitu pohon pepaya. Terdapat juga sepeda dibelakangnya. Yang menjadi pelengkap dari lukisan tersebut.
Dilihat berdasarkan teori significant form, lukisan ini diberi warna yang sangat cerah walaupun pada gambar gadis tersebut dengan ekspresi yang tidak bahagia atau bisa dibilang murung. Tetapi warna pada lukisan ini juga saling menyatu menciptakan suatu keseimbangan. Selain itu juga terdapat banyak unsur seperti titik, garis, dan bentuk yang dapat kita lihat langsung.
5. Perempuan Sedang Merokok
Siti Ruliyanti
Karya lukis pada gambar diatas merupakan karya dari seorang seniman yang bernama Siti Ruliyanti. Dengan tema lukisan "Perempuan sedang merokok" ini ia buat pada tahun 2005. Untuk proses pembuatan dari lukisan diatas dibuat dengan cat minyak diatas kanvas dengan ukuran 50x70cm. Lukisan ini juga merupakan Koleksi Museum Universitas Pelita Harapan.
Lukisan perempuan sedang merokok ini menggambarkan tentang kondisi dan situasi seorang wanita yang sedang duduk dan merokok serta menikmati situasi pada saat itu. Selain itu juga terdapat kopi dan bunga bunga sebagai pendukung dari lukisan tersebut.
Aliran seni pada lukisan diatas ternasuk kedalam aliran seni "realisme". Yang dimana aliran seni tersebut menunjukkan suatu peristiwa yang sering kita jumpai di sekitar kita yaitu seorang yang sedang merokok. Selain itu juga lukisan ini dibuat dengan tanpa adanya drama yang menjadi salah satu alasan aliran seni dari realisme ini.
Dilihat berdasarkan teori mimesis, lukisan pada gambar diatas dengan tema "Perempuan Sedang Merokok" yang dibuat oleh "Siti Ruliyanti" ini merupakan reprentasi dari sebuah wanita yang mungkin saja banyak kita jumpai di daerah ibukota ini. Selain itu juga pastinya sekeliling lingkungan kita juga sering melihat sosok perempuan yang sedang merokok. Dengan pemandangan pohon yang ada dibelakang wanita pada lukisan ini menggambarkan bahwa lukisan ini ada diluar ruangan. Selain itu juga bunga dan kopi yang ada diatas meja menjadi faktor pendukung dari lukisan ini. Terlihat pula perempuan ini sangat menikmati pada keadaan ini.
Dilihat berdasarkan significanf form, lukisan ini diberi warna yang cerah, menggambarkan bahwa lukisan ini tentang kebahagiaan seorang yang merokok dan menikmati secangkir kopi. Pada lukisan ini juga terdapat warna warna yang menyatu padu dan juga sudah terdapat keseimbangan pada lukisan ini. Yang membuat lukisan ini menjadi sangat menarik. Selain itu juga terdapat banyak beberapa unsur seperti titik, garis dan juga bentuk yang dapat kita lihat.
Foto Dokumentasi:
Lokasi: Galeri Nasional Indonesia
Waktu: Senin, 23 Oktober 2023
Komentar
Posting Komentar